Fungsi Protein
- Pembentukan dan pemeliharaan tubuh
Sebelum sel-sel dapat mensintesis protein baru, harus tersedia
semua asam amino esensial yang diperlukan dan cukup nitrogen atau ikatan amino
(NHz) guna pembentukan asam-asam amino nonesensial yang diperlukan. Pertumbuhan
at au penambahan otot hanya mungkin bila tersedia cukup campuran asam amino
yang sesuai termasuk untuk pemeliharaan dan perbaikan. Beberapa jenis jaringan tubuh membutuhkan
asam-asam amino, tertentu dalam jumlah lebih besar. Rambut, kulit, dan kuku
membutuhkan lebih banyak asam amino yang mengandung sulfur. Protein kolagen merupakan protein utama
otot urat-urat dan jaringan ikat. Fibrin dan miosin adalah protein lain yang
terdapat di dalam otot-otot.
Protein
tubuh berada dalam keadaan dinamis, yang secara bergantian dipecah dan disintesis kembali. Tiap
hari sebanyak 3 % jumlah protein total berada dalam keadan berubah ini. Dinding
usus yang setiap 4-6 hari harus diganti, membutuhkan sintesis 70 gram protein
setiap hari. Tubuh sangat efisien dalam memelihara protein yang ada dan
menggunakan kembali asam amino yang diperoleh dari pemecahan jaringan untuk
membangun kembali jaringan yang sarna atau jaringan lain.
- Pembentukan ikatan – ikatan esensial tubuh
Hormon-hormon, seperti tiroid, insulin, dan epinefrin
adalah protein, demikian pula berbagai enzim. Ikatan-ikatan ini bertindak
sebagai katalisator at au membantu perubahan-perubahan biokimia yang terjadi di
dalam tubuh.
Hemoglobin,
pigmen darah yang berwarna merah dan berfungsi sebagai pengangkut oksigen dan
karbon dioksida adalah ikatan protein. Begitupun bahan-bahan lain yang berperan dalam penggumpalan darah. Protein lain adalah
fotoreseptor pada mata.
Asam amino
triptofan berfungsi sebagai prekursor vitamin niasin dan pengantar saraf
serotonin yang berperan dalam membawa pesan dari sel saraf yang satu ke yang
lain.
Dalam hal kekurangan protein, tampaknya tubuh
memperioritaskan pembentukan ikatan-ikatan tubuh yang vital ini.
- Mengatur keseimbangan air
Cairan tubuh terdapat di dalam tiga kompartemen:
intraselular (di dalam sel), ekstraselular/interselular (di antara sel), dan
intravaskular (di dalam pembuluh darah). Kompartemen-kompartemen ini dipisahkan satu sama lain oleh membran sel.
Distribusi cairan di dalam kompartemen-kompartemen ini harus dijaga dalam
keadaan seimbang atau homeostasis. Keseimbangan ini diperoleh melalui sistem
kompleks yang melibatkan protein dan elektrolit. Penumpukan cairan di dalam
jaringan dinamakan edema dan merupakan tanda awal kekurangan protein.
- Memelihara netralitas tubuh
Protein tubuh bertindak sebagai buffer, yaitu bereaksi
dengan asam dan basa untuk menjagaa pH pada taraf konstan. Sebagian besar
jaringan tubuh berfungsi dalam keadaan pH netral atau sedikit alkali (pH 7,35 -
7,45).
- Pembentukan antibodi
Kemampuan tubuh untuk memerangi infeksi bergantung pada
kemampuannya untuk memproduksi antibodi terhadap organisme yang menyebabkan
infeksi tertentu atau terhadap bahan-bahan asing yang memasuki tubuh. Tingginya
tingkat kematian pada anak-anak yang menderita gizi-kurang kebanyakan
disebabkan oleh menurunnya daya tahan terhadap infeksi (muntaber, dan
sebagainya) karenaketidakmampuannya membentuk antibodi dalam jumlah yang cukup.
Kemampuan tubuh untuk melakukan detoksifikasi terhadap
bahan-bahan racun dikontrol oleh enzim-enzim yang tertutama terdapat di dalam
hati. Dalam keadaan kekurangan protein kemampuan tubuh untuk menghalangi
pengaruh toksik bahan-bahan racun ini berkurang. Seseorang yang menderita kekurangan protein lebih
rentan terhadap bahan-bahan racun dan obat-obatan.
- Mengangkut zat – zat Gizi
Protein
memegang peranan esensial dalam mengangkut zat-zat gizi dari saluran cerna
melalui dinding saluran cerna ke dalam darah, dari darah ke
jaringan-jaringan, dan melalui membran sel ke dalam sel-sel. Sebagian besar
bahan yang mengangkut zat-zat gizi ini adalah protein. Alat angkut protein ini
dapat bertindak secara khusus, misalnya protein pengikat-retinol yang hanya
mengangkut vitamin A. Atau dapat mengangkut beberapa jenis zat gizi seperti
mangan dan zat besi, yaitu transferin; atau mengangkut lipida dan bahan
sejenis-lipida, yaitu lipoprotein.
Kekurangan
protein, menyebabkan gangguan pada absorpsi dan transportasi zat-zat gizi.
- Sumber energi
Sebagai
sumber energi,
protein ekivalen dengan karbohidrat, karena menghasilkan 4 kkal/g protein.
Namun, protein sebagai sumber energi relatif lebih mahal, baik dalam harga
maupun dalam jumlah energi yang dibutuhkan untuk metabolisme energi.
Fungsi Protein sebagai Biomolekul
•
Katalisator
(enzim dan hormon insulin)
•
Molekul karier (hemoglobin, lipoprotein)
•
Reseptor signal biologik
•
Komponen
struktural, kolagen dlm urat dan tulang rawan, elastin pd persendian, keratin
pd kuku, bulu, rambut, fibrous pd laba2 dan kepompong ulat sutra.
Kunjungi pula : http://nurdhienln.wordpress.com
Kunjungi pula : http://nurdhienln.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar